banner

Visi

Menyelenggarakan pendidikan berbasis riset dan teknologi yang menghasilkan calon pendidik, asisten peneliti, serta Edupreneur dalam bidang Bahasa Inggris yang berdaya saing dan berkarakter Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah.

Misi

  1. 1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan Program Studi Tadris Bahasa Inggris yang cerdas, unggul, salih dan moderat.
  2. 2. Menyelenggarakan Pendidikan dan pengajaran yang berkualitas dan profesional berbasis riset dan teknologi dalam bidang Pendidikan Bahasa Inggris untuk menghasilkan calon pendidik, asisten peneliti, serta Edu Preneur bidang Bahasa Inggris yang mampu mengintegrasikan keilmuan dan keislaman.
  3. 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada Masyarakat berbasis kearifan lokal dan teknologi, serta berintegritas.
  4. 4. Mengembangkan harmonisasi ilmu melalui penelitian berbasis teknologi, berintegritas dan berwawasan global.

Profil Lulusan

Menghasilkan Sarjana yang cerdas, unggul, salih, dan moderat.
Lulusan mampu mengembangkan Ilmu dan Islam melalui penelitian yang berkarakter.
Mampu menjadi pendidik di bidang bahasa inggris.
Pengembang bahan dan media ajar bidang bahasa inggris.

Berita & Pengumuman

gambar

kampusJumat, 16 Agustus 2024

Curriculum Review with Wales Young Institute

Institut Alif Muhammad Imam Syafi'i melakukan benchmarking kurikulum internasional ke Wales Young Institute kanada, Kamis (15/8/2024). Berdasarkan rilis yang disampaikan Kaprodi Tadris Bahasa Inggris, Mrs Emy Rahmawati, Bahwa benchmarking kurikulum internasional ini bertujuan untuk mengupgrade kurikulum TBI (Tadris Bahasa Inggris) sebagai upaya planning inovasi sistem dan tata menejemen kurikulum. Selain itu, kegiatan yang berlangsung hybrid ini dilaksanakan untuk memperbaiki strategi Inamis untuk mendapatkan data, wawasan global, pengetahuan kebahasaan tentang study language di Wales Young Institute kanada. Pihak Wales Young Institute Dimotori langsung oleh foundernya yakni Jacob Hari A dan kegiatan benchmarking ini dibuka oleh Dr KH Darmawan MHI selaku rektor INAMIS, serta dihadiri oleh seluruh civitas akademika institut Alif Muhammad Imam Syafi'iPada kesempatan tersebut, Mr Jacob Hari A menerangkan bahwa kurikulum yang diterapkan  tidak terlepas dari proses perancangan awal yang melibatkan akademisi, dan banyak pihak lainnya. starting points dalam pengembangan budaya akademik mahasiswa diantaranya adalah dengan dilakukannya Survei Study dimana mahasiswa dilibatkan secara langsung terkait proses pengalaman akademik, lalu melakukan pratest dan postest dengan instrumen yang terukur. Ia juga menjelaskan kurikulum yang dirancang harus terstruktur, sistematis dan komprehensif  dengan memperhatikan semua Unsur   educational, Language, culture, sosiologis dan lain lain yang akan membuat komposisi dalam kurikulum itu semakin baik. Jacob Hary A juga menambahkan penjelasan tentang latar belakang ia mendirikan kampus di Kanada, ia melihat realitas bahwa kuliah yang mahal membuat anak dibawah ekonomi menengah kebawah harus mengubur mimpinya untuk tidak bisa atau sulit melanjutkan ke perguruan tinggi. Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kaprodi Tadris Bahasa Inggris Mrs.Emy Rahmawati menambahkan bahwa kurikulum di TBI akan selalu Adaptif Dengan Perkembangan yang ada.